Ada
sedikit rasa malu yang aku rasakan saat pertama kali aku menjajakan Koran diperempatan
lampu merah karena pada saat itu aku masih duduk di bangku STM, tetapi karena
keinginanku yang keras untuk bisa membeli sepatu sepak bola.
Kisah
ini berawal dari seorang tetangga yang sudah kuanggap seperti saudara sendiri
memintaku untuk membantu berjualan koran, karena esok hari orang biasa
berjualan koran akan ijin sedangkan permintaan koran sangat banyak, akhirnya
beliau memintaku untuk menggantikannya untuk sehari besok saja hari minggu dan
akupun menyanggupinya.
Keesokan
harinya aku pergi dari rumah pukul 6 pagi tanpa diketahui oleh orang tua kemana
aku pergi, karena aku tidak mau membuat orang tuaku khawatir mendengar anaknya
pergi berjualan.
Hari
pertama aku mendapatkan hasil yang cukup membuatku senang, karena ternyata
hasil dari berjualan koran cukup besar saat itu tahun 1999 aku mendapatkan uang
sebesar 15 ribu dalam satu hari tersebut, menurutku cukup besar karena saat itu
belum pernah memegang uang 15 ribu terlebih lagi dari hasil kerja keras
sendiri. Setelah hari itu aku bertekad untuk berjualan koran sambil sekolah
karena kebetulan jam sekolahku adalah siang hari, jadi pagi harinya aku bisa
berjualan koran dulu. Saat memberikan uang setoran koran sore hari saya meminta
ijin kepada tetanggaku apakah ada tempat kosong yang bisa dipakai untukku
berjualan atau bisa disebut lapak koran.
Tetapi
aku ditawari untuk menjaga lapaknya karena pagi harinya tetanggaku sibuk
mengantar koran kepada langganan dan membagi – bagikan koran kepada para
pengecer koran diperempatan jalan, dan akupun menyanggupinya karena tidak perlu
memiliki modal dan tidak perlu membuat lagi lapak, alhamdulillahirabbil’alamiin.
Dari
situ aku merasakan senang saat tiap bulan mendapatkan uang honor dari bagi
hasil lapak tetanggaku dan ketika aku berjualan sudah kurang lebih 3 bulan,
pernah sekali aku mendapatkan uang cuma – cuma dari koran galamedia yang pada
saat itu mengatakan kalau kita memajang koran galamedia secara rapi dan mudah
terlihat oleh pembeli dan kedapatan difoto oleh pers dari galamedia maka kita
akan mendapatkan uang, meskipun tidak banyak hanya 75 ribu pada saat itu,
tetapi saya sangat senang karena kita tidak perlu susah payah mengikuti kuis
apapun.
Kebahagianku
mulai bertambah saat aku bisa membeli handphone dari uang hasil berjualan koran
dan akhirnya orang tuaku mulai mengetahui apa yang aku lakukan dipagi hari,
dikiranya setiap pagi aku pergi berolah raga sepeda dengan teman – teman bmx ku
yang pada saat itu nama klubnya adalah Ability Racing Zigzag atau biasa
disingkat ARZ padahal aku pergi berjualan koran, terlihat mata ibuku berkaca –
kaca, mungkin terharu melihat aku berjualan koran. Insya Allah disambung lagi
ceritanya…
0 comments:
Posting Komentar